Kamis, 3 Juli 2025 – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB menggelar pertemuan penting guna membahas strategi pelaporan Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2025. Sekretaris BRIDA NTB didampingi Koordinator Pokja Inovasi, Kemitraan dan Hilirisasi BRIDA NTB menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar agenda teknis, tetapi menyangkut martabat Provinsi NTB dalam mempertahankan, bahkan meningkatkan, predikat inovasi daerah yang telah diraih. Upaya ini sudah dimulai sejak awal pekan sebagai bentuk keseriusan BRIDA dalam mengawal pelaporan dan peningkatan indeks inovasi.

Dalam sesi pemaparan teknis, Baiq Dhani Sufia Hartati, ST selaku Sekretaris Pokja Inovasi, Fungsional Kebijakan Muda menjelaskan adanya perubahan indikator dalam pelaporan IID tahun ini. Di tingkat provinsi, semua inovasi yang dilaporkan akan berkontribusi terhadap penilaian IGA, dan apabila inovatornya adalah ASN, dapat menjadi dasar dalam peningkatan nilai SKP ASN. BRIDA sebagai penanggung jawab utama pelaporan memiliki peran strategis dalam mendorong kontribusi indeks inovasi daerah yang secara langsung akan dievaluasi oleh Kepala Daerah.

Kepala BRIDA NTB menambahkan bahwa peningkatan indeks inovasi daerah merupakan tugas dan tanggungjawab semua perangkat daerah. Inovasi menurutnya, bukan sekadar ide, tetapi solusi atas persoalan yang dapat diterapkan secara luas. Ia menekankan bahwa mulai tahun ini BRIDA tidak hanya berperan sebagai pengumpul inovasi, tetapi juga sebagai mentor inovasi, yang bertanggung jawab membina dan mengarahkan perangkat daerah dalam menghasilkan inovasi yang memenuhi unsur kebaruan, manfaat, replikasi, dan keberlanjutan. Oleh karena itu, setiap inovasi yang dilaporkan wajib disertai dengan proposal lengkap sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas inovasi daerah.