Lombok Utara, 2 Juli 2025 — Inovasi pertanian di lahan kering kembali menunjukkan hasil menggembirakan. Bertempat di Dusun Gondang Timur, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, digelar Panen Raya Sacha Inchi dan Kurma Lokal sebagai penanda keberhasilan pengembangan riset agroekosistem lahan kering. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H., Kepala Pusat Pengembangan Riset Tanaman Pangan BRIN, Dr. Yudistira, Bupati Lombok Utara, serta perwakilan dari PT. Tani Makmur, PT. Ukhuwah Datu Nusantara, dan sejumlah tokoh masyarakat serta petani setempat.
Inovasi ini digagas oleh masyarakat dan kelompok tani bersama mitra dari PT. Ukhuwah Datu Nusantara sebagai bagian dari upaya optimalisasi lahan kering untuk budidaya dan hilirisasi hasil kurma melalui sistem tumpangsari dengan kacang Sacha Inchi. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 5.000 pohon kurma telah ditanam dan Sacha Inchi dikembangkan di atas lahan seluas 15,75 hektar.
Dalam sambutannya, Kepala BRIDA NTB menyampaikan apresiasi atas keberhasilan model pertanian inovatif ini. Ia menekankan bahwa pendekatan berbasis riset, teknologi, dan kekuatan lokal ini telah berhasil meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan petani.
“Inovasi ini bukan sekadar panen atau hasil budidaya. Ini adalah bagian dari transformasi pembangunan daerah yang berbasis pengetahuan, teknologi, dan kekuatan lokal,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa BRIDA NTB siap memfasilitasi riset lanjutan serta akan mengusulkan model ini sebagai inovasi unggulan NTB dalam ajang Innovative Government Award (IGA) Tahun 2025.
Komitmen tersebut, menurutnya, sejalan dengan peran BRIDA sebagai lembaga yang mendorong riset terapan, pendampingan teknologi, serta penguatan kelembagaan petani di daerah. Program ini juga mendukung tiga program prioritas Gubernur NTB, yaitu: Pengentasan kemiskinan ekstrem, Ketahanan pangan, dan Wisata NTB mendunia.
“Melalui riset dan sinergi lintas sektor, kita membangun kemandirian pangan, memberdayakan petani, dan memperkenalkan pertanian NTB ke panggung nasional,” ujarnya.
Panen raya ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi dapat mengubah tantangan menjadi peluang, sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis potensi lokal di Provinsi Nusa Tenggara Barat.